masukan iklan di sini
Air mata haru biru Ketua Takmir Masjid Agung Baiturrahman Ruteng, H. Rusul, S.Pd.I. tumpah tak tertahankan. Rasa haru Sekretaris Yayasan Baiturrahman Ruteng ini menghanyutkan perasaan Ketua Dewan Pastoral Paroki (DPP) Katedral Ruteng beserta pimpinan rumpun paroki induk di Keuskupan Ruteng ini
![]() |
HARU BIRU. Suasana haru biru saat berlangsung prosesi adat
Manggarai penyerahan sumbangan satu ekor kambing dari Uskup Ruteng dan dua ekor
kambing dari Paroki Katedral Ruteng |
KETUA Dewan Pastoral Paroki (DPP) Katedral Ruteng dan rombongan tiba di pelataran Masjid Agung Baiturrahman Ruteng, Kamis, 5 Juni 2025, sekitar pukul 11.00 Wita. Siang itu, utusan khusus Uskup Ruteng serta pastor paroki dan romo rekan dari Katedral Ruteng tiba dalam suasana spesial. Ini momen sehari menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 H.
Menariknya, balutan busana adat Manggarai membungkus kehadiran para petinggi DPP Katedral tersebut. Mereka mengenakan tenun songke Manggarai. Topi khas Negeri Nuca Lale membungkus kepala.
![]() |
USKUP. Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat dan Pastor Paroki Katedral Ruteng RD. Antonius R. Latu Batara (Dok. Baiturrahman Ruteng News) |
Ketua Takmir Masjid Agung ini, H. Rusul dan Imam Masjid Agung Baiturrahman Ruteng, Ust. Jamaluddin, S.Pd.I. menyambut sumringah. Tampak Wakil Ketua Takmir, Syam Kelilauw; Bendahara Takmir, H. Djafar Adam, S.E.; sejumlah pengurus Yayasan Baiturrahman Ruteng, dan Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Takmir Masjid Agung Baiturrahman dan Masjid Besar Jihadul Ukhra Ruteng, M. Jasin Muslimin, S.E. Uluran tangan dan rangkulan sarat makna persahabatan tak terelakkan terlihat nyata tempo itu.
Ada misi khusus DPP Katedral Ruteng siang itu. Mereka mengemban sekaligus hendak mengantar misi penguatan tali persaudaraan. Mereka sedang membawa misi penebalan spirit kedamaian lintas iman. Khususnya damai lintas iman Katolik dan Islam.
BERITA TERKAIT: KETUA YAYASAN BAITURRAHMAN RUTENG H. AMIR FAISAL KELILAUW TERIMA SAPI KURBAN DARI BUPATI HERY NABIT Klik https://www.baiturrahmanrutengnews.com/2025/06/bupati-hery-nabit-serahkan-sapi-kurban.html
ISTIMEWA
Kehadiran utusan khusus pemimpin umat Katolik di Keuskupan Ruteng, Uskup Mgr. Siprianus Hormat, sekaligus duta Pastor Paroki Katedral Ruteng, RD Antonius Ryanto Latu Batara, yang akrab dipanggil Rm. Andi Latu Batara, ini, terasa sungguh istimewa. Apalagi, momen kehadiran mereka pas di tengah suasana istimewa bagi umat Islam. Suasana umat ini sedang menyongsong perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 H.
Ketua DPP Katedral Ruteng, Simon Manggu, menuturkan, kehadiran jajaran pimpinan DPP Katedral bukan hanya mewakili Uskup Ruteng. Mereka bersilaturahim dengan jajaran Pengurus Masjid Agung Baiturrahman dan Masjid Besar Jihadul Ukhra Ruteng atas nama Uskup Ruteng dan Pastor Paroki, romo rekan, DPP, serta DKP Katedral Ruteng berkenaan dengan perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 H di Kota Ruteng, khususnya di lingkungan Masjid Agung Baiturrahman Ruteng.
Beberapa saat utusan khusus Uskup Ruteng dan Pastor Paroki Katedral Ruteng sempat bertukar sejumput cerita-cerita ringan seraya bertukar pengalaman menggelitik. Tawa lebar sesekali memecah suasana obrolan santai kalangan tokoh lintas iman ini.
“Suasana persahabatan kita di masjid ini terasa sangat kental. Kami tidak merasa asing di lingkungan rumah ibadah umat Islam ini. Ini sungguh mengesankan dan membekas di hati kami,” sela Ketua PSE DPP Katedral Ruteng, Raymundus Nuruk, di tengah obrolan sesama tokoh tersebut.
Setelah memulai sedikit pengantar, Wakil Ketua Takmir Masjid Agung Baiturrahman Ruteng, membuka kesempatan kepada H. Rusul menyampaikan ucapan selamat datang.
ISTIMEWA
Kehadiran utusan khusus pemimpin umat Katolik di Keuskupan Ruteng, Uskup Mgr. Siprianus Hormat, sekaligus duta Pastor Paroki Katedral Ruteng, RD Antonius Ryanto Latu Batara, yang akrab dipanggil Rm. Andi Latu Batara, ini, terasa sungguh istimewa. Apalagi, momen kehadiran mereka pas di tengah suasana istimewa bagi umat Islam. Suasana umat ini sedang menyongsong perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 H.
Ketua DPP Katedral Ruteng, Simon Manggu, menuturkan, kehadiran jajaran pimpinan DPP Katedral bukan hanya mewakili Uskup Ruteng. Mereka bersilaturahim dengan jajaran Pengurus Masjid Agung Baiturrahman dan Masjid Besar Jihadul Ukhra Ruteng atas nama Uskup Ruteng dan Pastor Paroki, romo rekan, DPP, serta DKP Katedral Ruteng berkenaan dengan perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 H di Kota Ruteng, khususnya di lingkungan Masjid Agung Baiturrahman Ruteng.
"Kami atas nama Yang Mulia Bapak Uskup Mgr. Siprianus Hormat, bersama Pastor Paroki (Rm. Andi Latu Bara -red), romo rekan, serta pengurus DPP dan DKP, menyampaikan kebanggaan kami dapat ikut serta memeriahkan perayaan hari raya umat Islam ini, baik di Manggarai umumnya, lebih khusus di lingkungan Masjid Agung Baiturrahman Ruteng," ujar Simon Manggu.
Beberapa saat utusan khusus Uskup Ruteng dan Pastor Paroki Katedral Ruteng sempat bertukar sejumput cerita-cerita ringan seraya bertukar pengalaman menggelitik. Tawa lebar sesekali memecah suasana obrolan santai kalangan tokoh lintas iman ini.
“Suasana persahabatan kita di masjid ini terasa sangat kental. Kami tidak merasa asing di lingkungan rumah ibadah umat Islam ini. Ini sungguh mengesankan dan membekas di hati kami,” sela Ketua PSE DPP Katedral Ruteng, Raymundus Nuruk, di tengah obrolan sesama tokoh tersebut.
Setelah memulai sedikit pengantar, Wakil Ketua Takmir Masjid Agung Baiturrahman Ruteng, membuka kesempatan kepada H. Rusul menyampaikan ucapan selamat datang.
Klik https://www.baiturrahmanrutengnews.com/2025/06/salat-idul-adha-1446-h-akan.html
“Kami menyampaikan terima kasih atas kunjungan Bapak-bapak dan Ibu. Apalagi, kami sedang menyongsong perayaan Idul Adha 1446 H. Terima kasih tak terbatas kami sampaikan kepada Bapak Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat dan Pastor Paroki Katedral Rm. Andi Latu Batara, termasuk keluarga besar Dewan Gereja Katedral, dan umat Katolik yang kami cintai. Kami mendoakan agar Tuhan selalu melindungi Yang Mulia Bapak Uskup Ruteng beserta seluruh rohaniwan Katolik dan pengurus DPP Katedral,” ujar H. Rusul dalam sambutan selamat datangnya.
Ketua DPP Katedral, Simon Manggu, dalam sambutan lisannya mengabarkan misi kedatangan utusan khusus Uskup Ruteng dan Pastor Paroki Katedral kali ini. “Kami mengantar satu ekor kambing dari Bapa Uskup Ruteng, juga dua ekor kambing dari Paroki Katedral Ruteng untuk umat Islam Manggarai, khususnya di lingkungan Masjid Agung Baiturrahman Ruteng dan Masjid Besar Jihadul ukhra Ruteng,” ungkapnya.
HARU BIRU
Ritual adat khusus kemudian memberi warna spesial. Di pelataran masjid agung tersebut dilakukan prosesi torok (komunikasi secara adat Manggarai). Ini menandai dimulainya ritual adat. Bentuk simbolis penyerahan sumbangan kambing Idul Adha dari Uskup Ruteng dan Paroki Katedral Ruteng.
Ketua PSE DPP Katedral Ruteng, Raymundus Nuruk, menjadi juru bicara adat (torok). Dalam bahasa adat Manggarai yang sarat makna, Raymundus menyampaikan prolog.
“Iyo…reweng ema Bapa Uskup. Ite, kudu raes cama laing, lonto cama laing, hese cama laing, toto nai bakok, le mai Bapa Uskup. Nggitun kole sanggen pastor cee Keuskupan Ruteng. Latang raes cama laing one leso Idul Adha dite hoo. Ite, neka lelo wekin, ite. Nai dami, nai Bapa Uskup. Nenggitun kole nai sanggen pastor one Paroki Katedral hoo, latang teing ata di’an, toto ata bakok, kamping ite. Iyo…neho reweng de Bapa Uskup, do do rabo dite, neka koe lelo lite wekin, landing nai di’a de Bapa Uskup keta ata lelo, lite. Toto nai bakok, kudu raes cama laing, kudu lonto dite one Tanah Congkasae hoo, cama-cama…”
(“Iyo…pesan Bapa Uskup. Ini maksudnya agar kita semua satu hati, duduk sama-sama, berdiri tegak sama-sama, hendak menunjukkan hati putih dari Bapa Uskup Ruteng. Begitu juga para pastor di Keuskupan Ruteng. Untuk selalu satu hati pada hari Hari Raya Idul Adha ini. Mohon jangan melihat fisik atau materi yang diserahkan. Hati kami, hati Bapa Uskup. Begitu juga hati semua pastor di Paroki Katedral, hendak memberikan yang terbaik, mau kasih lihat yang putih untuk umat Islam (di masjid ini). Iyo…menyampaikan pesan Bapa Uskup, mohon maaf, jangan lihat fisik (dari apa yang diberikan), tetapi mohon dimaknai ketulusan hati Bapa Uskup. Hendak menunjukkan hati yang putih, agar kita semua satu hati, untuk kita duduk bersama-sama di Tanah Congkasae, sama-sama…”)
Ada peristiwa unik dan langka usai Raymundus Nuruk menyerahkan dua utas tali yang tersambung di leher dua ekor kambing jantan dari Paroki Katedral Ruteng itu. Dalam hitungan detik, terdengar gema azan dari pengeras suara di menara masjid agung itu sebagai penanda panggilan salat Zuhur bagi umat Islam.
Sontak semua peserta prosesi seperti terpaku. Kumandang suara azan menghentikan sejenak prosesi adat yang sedang berlangsung. Para pengurus DPP Katedral tampak ikut mendengarkan secara saksama alunan suara muazin yang menggemakan panggilan salat lima waktu itu.
“Kami menyampaikan terima kasih atas kunjungan Bapak-bapak dan Ibu. Apalagi, kami sedang menyongsong perayaan Idul Adha 1446 H. Terima kasih tak terbatas kami sampaikan kepada Bapak Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat dan Pastor Paroki Katedral Rm. Andi Latu Batara, termasuk keluarga besar Dewan Gereja Katedral, dan umat Katolik yang kami cintai. Kami mendoakan agar Tuhan selalu melindungi Yang Mulia Bapak Uskup Ruteng beserta seluruh rohaniwan Katolik dan pengurus DPP Katedral,” ujar H. Rusul dalam sambutan selamat datangnya.
Ketua DPP Katedral, Simon Manggu, dalam sambutan lisannya mengabarkan misi kedatangan utusan khusus Uskup Ruteng dan Pastor Paroki Katedral kali ini. “Kami mengantar satu ekor kambing dari Bapa Uskup Ruteng, juga dua ekor kambing dari Paroki Katedral Ruteng untuk umat Islam Manggarai, khususnya di lingkungan Masjid Agung Baiturrahman Ruteng dan Masjid Besar Jihadul ukhra Ruteng,” ungkapnya.
HARU BIRU
Ritual adat khusus kemudian memberi warna spesial. Di pelataran masjid agung tersebut dilakukan prosesi torok (komunikasi secara adat Manggarai). Ini menandai dimulainya ritual adat. Bentuk simbolis penyerahan sumbangan kambing Idul Adha dari Uskup Ruteng dan Paroki Katedral Ruteng.
Ketua PSE DPP Katedral Ruteng, Raymundus Nuruk, menjadi juru bicara adat (torok). Dalam bahasa adat Manggarai yang sarat makna, Raymundus menyampaikan prolog.
“Iyo…reweng ema Bapa Uskup. Ite, kudu raes cama laing, lonto cama laing, hese cama laing, toto nai bakok, le mai Bapa Uskup. Nggitun kole sanggen pastor cee Keuskupan Ruteng. Latang raes cama laing one leso Idul Adha dite hoo. Ite, neka lelo wekin, ite. Nai dami, nai Bapa Uskup. Nenggitun kole nai sanggen pastor one Paroki Katedral hoo, latang teing ata di’an, toto ata bakok, kamping ite. Iyo…neho reweng de Bapa Uskup, do do rabo dite, neka koe lelo lite wekin, landing nai di’a de Bapa Uskup keta ata lelo, lite. Toto nai bakok, kudu raes cama laing, kudu lonto dite one Tanah Congkasae hoo, cama-cama…”
(“Iyo…pesan Bapa Uskup. Ini maksudnya agar kita semua satu hati, duduk sama-sama, berdiri tegak sama-sama, hendak menunjukkan hati putih dari Bapa Uskup Ruteng. Begitu juga para pastor di Keuskupan Ruteng. Untuk selalu satu hati pada hari Hari Raya Idul Adha ini. Mohon jangan melihat fisik atau materi yang diserahkan. Hati kami, hati Bapa Uskup. Begitu juga hati semua pastor di Paroki Katedral, hendak memberikan yang terbaik, mau kasih lihat yang putih untuk umat Islam (di masjid ini). Iyo…menyampaikan pesan Bapa Uskup, mohon maaf, jangan lihat fisik (dari apa yang diberikan), tetapi mohon dimaknai ketulusan hati Bapa Uskup. Hendak menunjukkan hati yang putih, agar kita semua satu hati, untuk kita duduk bersama-sama di Tanah Congkasae, sama-sama…”)
Usai menyampaikan pesan nurani Uskup Ruteng secara adat dalam bahasa Manggarai, Raymundus Nuruk menyerahkan seutas tali yang terlilit di leher seekor kambing jantan yang gagah, seraya menutup ucapan, ”Hoo wasen, ite (Ini seutas tali), sambil menyerahkan ujung tali kepada H. Rusul.
Suasana saat itu terasa syahdu. Tutur adat Manggarai yang disampaikan tokoh adat dari Kampung Nekang tadi tampak menghanyutkan perasaan.
Itu terlukis dari penuturan balik H. Rusul. “Kami atas nama pengurus Yayasan Baiturrahman Ruteng, segenap Takmir (Pengurus -red)) Masjid Agung Baiturrahman dan Masjid Besar Jihadul Ukhra Ruteng menghaturkan limpah terima kasih, apresiasi setinggi-tingginya kepada Yang Mulia Bapa Uskup Ruteng. Begitu pula terima kasih tak terhingga atas perhatian, kepedulian, partisipasi aktif segenap pengurus Dewan Gereja Katedral Ruteng,” ucap H. Rusul.
Sesepuh umat Islam Manggarai ini melukiskan suasana kebatinannya. Dia mengapresiasi cita rasa kebersamaan yang telah diperlihatkan melalui kehadiran utusan Uskup Ruteng dan Pastor Paroki Katedral di tengah suasana umat Islam akan merayakan Idul Adha 1446 H di lingkungan Masjid Agung Baiturrahman Ruteng.
“Inilah salah satu wujud nyata dari pesan amal ibadah kita secara bersama-sama memeriahkan perayaan Idul Adha kali ini. Mudah-mudahan kebaikan Bapa Uskup dan Pastor Paroki Katedral dan kita semua ini mendapat ridha Tuhan Yang Maha Kuasa,” pungkas H. Rusul.
Usai itu, masih ada satu lagi mata rantai ritual adat. Ini kembali diteruskan prosesinya oleh Raymundus Nuruk. Saat itu, torok disampaikan kepada H. Rusul didampingi Imam Masjid Agung, Ust. Jamaluddin, S.Pd.I.
Sesepuh umat Islam Manggarai ini melukiskan suasana kebatinannya. Dia mengapresiasi cita rasa kebersamaan yang telah diperlihatkan melalui kehadiran utusan Uskup Ruteng dan Pastor Paroki Katedral di tengah suasana umat Islam akan merayakan Idul Adha 1446 H di lingkungan Masjid Agung Baiturrahman Ruteng.
“Inilah salah satu wujud nyata dari pesan amal ibadah kita secara bersama-sama memeriahkan perayaan Idul Adha kali ini. Mudah-mudahan kebaikan Bapa Uskup dan Pastor Paroki Katedral dan kita semua ini mendapat ridha Tuhan Yang Maha Kuasa,” pungkas H. Rusul.
Usai itu, masih ada satu lagi mata rantai ritual adat. Ini kembali diteruskan prosesinya oleh Raymundus Nuruk. Saat itu, torok disampaikan kepada H. Rusul didampingi Imam Masjid Agung, Ust. Jamaluddin, S.Pd.I.
Raymundus Nuruk memulai dengan ucapan secara adat penyerahan dua ekor kambing Idul Adha 1446 H dari pastor paroki dan romo rekan, serta DPP dan DKP Katedral Ruteng. “Iyo…Yang kedua, reweng de Romo Pastor Paroki, nggitun kole reweng de romo kapelan, nggitus kole reweng, DPP, DKP, sanggen umat one Paroki Katedral. Hio bo taen, kudu raes cama laing, lonto wa cama-cama, hese eta cama-cama, latang one leso mese Idul Adha dite hoo. Toe manga bana, ite. Nai de umat, nggitun kole ema pastor, nggitus kole DPP, DKP, toe manga bana, lite. Neka lelo weki, lite. Nai dami keta ata paling penting, ata nuk lite sina. Toto nai bakok dami, kudu raes cama laing, lonto one Tanah Congkasae hoo, ite. Iyo…hoo koe wasen.”
Ada peristiwa unik dan langka usai Raymundus Nuruk menyerahkan dua utas tali yang tersambung di leher dua ekor kambing jantan dari Paroki Katedral Ruteng itu. Dalam hitungan detik, terdengar gema azan dari pengeras suara di menara masjid agung itu sebagai penanda panggilan salat Zuhur bagi umat Islam.
Sontak semua peserta prosesi seperti terpaku. Kumandang suara azan menghentikan sejenak prosesi adat yang sedang berlangsung. Para pengurus DPP Katedral tampak ikut mendengarkan secara saksama alunan suara muazin yang menggemakan panggilan salat lima waktu itu.
Sambil menanti kumandang azan kedua, H. Rusul, lantas melanjutkan tutur apresiasi yang tulus dari pengurus Yayasan Baiturrahman Ruteng, Takmir Masjid Agung Baiturrahman, dan Takmir Masjid Besar Jihadul Ukhra Ruteng.
“Iyo…neka rabo. Manga panggilan salat tadi kita berhenti sejenak. Atas penyerahan sumbangan hewan yang kedua ini, kami mendoakan kepada segenap pengurus DPP…” ujar H. Rusul terbata-bata.
BERITA TERKAIT: PERNYATAAN BUPATI HERY NABIT TENTANG TOLERANSI DI MANGGARAI
“Iyo…neka rabo. Manga panggilan salat tadi kita berhenti sejenak. Atas penyerahan sumbangan hewan yang kedua ini, kami mendoakan kepada segenap pengurus DPP…” ujar H. Rusul terbata-bata.
BERITA TERKAIT: PERNYATAAN BUPATI HERY NABIT TENTANG TOLERANSI DI MANGGARAI
Klik https://www.baiturrahmanrutengnews.com/2025/06/bupati-hery-nabit-toleransi-di.html
Seakan tak sanggup meneruskan kalimat berikutnya, suara H. Rusul sontak seperti tersedak. Dia terlihat berusaha melanjutkan ucapannya sambil menahan keharuan yang membebat batin. Air mata haru biru tumpah. H. Rusul tampak sesekali menyeka air mata yang tak terbendung menetes membasahi pipinya.
Dalam beberapa saat suasana haru tampak pula terpancar dari jajaran pengurus DPP Katedral Ruteng. Sejurus berlalu, H. Rusul melanjutkan penuturannya,”…segenap rombongan, beserta Yang Mulia Bapa Uskup yang telah berbagi dalam rangka kita bersama-sama mengayubahagiakan Hari Raya Idul Adha di daerah tercinta ini, Kabupaten Manggarai. Semoga Tuhan memberkati semua amal baik kita ,” lanjut H. Rusul mengakhiri ucapan singkatnya. (red/*)
Seakan tak sanggup meneruskan kalimat berikutnya, suara H. Rusul sontak seperti tersedak. Dia terlihat berusaha melanjutkan ucapannya sambil menahan keharuan yang membebat batin. Air mata haru biru tumpah. H. Rusul tampak sesekali menyeka air mata yang tak terbendung menetes membasahi pipinya.
Dalam beberapa saat suasana haru tampak pula terpancar dari jajaran pengurus DPP Katedral Ruteng. Sejurus berlalu, H. Rusul melanjutkan penuturannya,”…segenap rombongan, beserta Yang Mulia Bapa Uskup yang telah berbagi dalam rangka kita bersama-sama mengayubahagiakan Hari Raya Idul Adha di daerah tercinta ini, Kabupaten Manggarai. Semoga Tuhan memberkati semua amal baik kita ,” lanjut H. Rusul mengakhiri ucapan singkatnya. (red/*)