masukan iklan di sini
Sesepuh umat Islam Manggarai, H. Amir Faisal Kelilauw, memaparkan yasinan dan tahlilan merupakan tradisi bernilai ibadah.Ruteng (Baiturrahman Ruteng News) - YAYASAN Baiturrahman Ruteng dan Takmir Masjid Agung Baiturrahman Ruteng serta Takmir Masjid Besar Jihadul Ukhra Ruteng menggelar kegiatan ibadah Yasinan dan Tahlilan mengisi suasana Tahun Baru Islam 1447 H, Jumat (27/6/2025), di Masjid Agung Baiturrahman Jalan Adi Sucipto Kelurahan Satar Tacik Ruteng dan Masjid Besar Jihadul Ukhra Jalan Motang Rua Ruteng.
Hal ini disampaikan Ketua Takmir Masjid Agung Baiturrahman Ruteng, H. Rusul, S.Pd.I. didampingi Ketua Takmir Masjid Besar Jihadul Ukhra Ruteng, H. Muhammad Nur, B.A. usai Salat Jumat di Masjid Agung Baiturrahman Ruteng. "Takmir di Masjid Agung Baiturrahman maupun Takmir Masjid Besar Jihadul Ukhra Ruteng nanti malam mengadakan yasinan dan tahlilan di kedua masjid tersebut. Yasinan dan tahlilan dilaksanakan setelah Salat Isya nanti malam," jelas H. Rusul.
Sekretaris Yayasan Baiturrahman Ruteng ini menambahkan, pelaksanaan kegiatan yasinan dan tahlilan dikoordinir takmir dan imam Masjid Agung Baiturrahman di masjid agung tersebut. "Sementara pelaksanaan kegiatan yasinan dan tahlilan di Masjid Besar Jihadul Ukhra dikoordinir takmir dan imam Masjid Jihadul Ukhra Ruteng yang dipimpin H. Muhammad Nur," papar H. Rusul.
Sesepuh umat Islam Manggarai, H. Amir Faisal Kelilauw, memaparkan yasinan dan tahlilan merupakan tradisi bernilai ibadah. "Ini antara lain tradisi keagamaan harus terus dilestarikan. Apalagi yasinan dan tahlilan sejalan dengan ajaran Islam," jelas Ketua Yayasan Baiturrahman Ruteng ini.
Salah satu cara menyemarakkan Tahun Baru Islam 1447 H, adalah dengan kegiatan tahlilan dan yasinan di kedua masjid yang berada di bawah bendera badan hukum Yayasan Baiturrahman Ruteng tersebut.
Tradisi yasinan diisi dengan membaca Surat Yasin. SuratYasin memiliki keutamaan. Perasaan orang yang membaca Surat Yasin akan terasa bahagia, hati jadi tenang, bahkan bisa merelaksasikan pikiran.
Tahlilan merupakan tradisi keagamaan yang dilakukan melalui pembacaan dzikir. Sementara ulama mengaitkan tradisi tahlilan dengan untaian hallala-yuhallilu-tahlilan yang mengandung makna perasaan yang menyenangkan. Ulama lain menekankan juga makna tahlil sebagai penghambaan seseorang kepada Allah swt dengan kalimat lailaha illallah (Tiada tuhan selain Allah”.
Pendek kata, tahlilan merupakan tradisi keagamaan yang dilakukan secarta riang gembira sekaligus cermin ketaatan kepada Allah swt.
Tradisi tahlilan berlangsung melalui dzikir bersama-sama guna mendoakan orang yang sudah meninggal. Pahala dzikir yang dilafalkan dikhususkan untuk orang yang sudah meninggal. (rls)